Sabtu, 30 Januari 2016

TAKDIR(QADHA DAN QADAR)

Asalamualaikum...selamat sejahtera warga alam maya,saling mengingati sesama insan dan sahabat sekalian,ceriakan hari anda degan niat dan nawaitu yang betul di permulaan kehidupan hari ini semoga apa yang di hajatkan tercapai kerana Allah,jika sebaliknya berlaku tanpa di pinta dan di undang redhakan segalanya dengan besyukur ke hadratnya dan jangan mengeluh dan merasakan terbeban ,ingat... bahawa tiap yang berlaku ada sebab dan musababnya yang istimewa yang kadang kita tanpa sedar terlalu menghukum diri sendiri tanpa memikirkan yang terjadi itu pemberiannya, walaupun kita menghajatkan yang terindah di dalam hidup ini ternyata lain yang di rencanakan kepada kita oleh sang pecipta itu adalah takdir yang tidak pernah terlintas untuk kita melaluinya dan menjalaninya,walaupun pahit yang dirasakan akan jadi manis jika kita letakkan takdir itu lah kehidupan yang benar dan nyata,takdir itu adalah qadha(kehendak Allah) dan qadar(keputusan/takdir)yakni ketentuan Allah kepada hambanya sejak azali,di dalam rukun iman yang ke6 kadang kala takdir yang di berikan kepada setiap insan tidak sama degan yang lain,takdir itu kadang di berikan hanya ujian kepada kita dan Allah nak kita menggunakan akal yang dia berikan degan sebaiknya untuk menilai sesuatu yang tersembunyi yang kita sendiri sepatutnya mencari jalan keluar untuk ke distinasi yang sebenar,Allah sentiasa menguji hambanya yang beriman selagi kita itu mengatakan kita seorag yang beriman,takdir tidak akan berubah kalau itu lah takdir kita bila mana kita berusaha untuk keluar dari takdir itu ia tetap tidak berganjak dari kita untuk menjalankan sesuatu yang memang di tetapkan olehnya,takdir yang kita rasa sudah lari dari landasan yang sepatutnya kita aggap takdir akan berubah jika kita sendiri tersedar bahawa takdir ini hanya sementara untuk kita mencari sendiri jalan penyelesaian iaitu jalan keluar tanpa meminta pendapat dan pandagan orang lain jika Allah mahukan begitu maka takdir itu berubah yang sepatutnya yang kita hajati,tetapi jika usaha untuk mengubah takdir itu walaupun berhari hari kita memohon dan memanjatkan doa siang ke malam hingga ke subuh untuk Allah merubah yang kita aggap lebih baik dari yang di takdirkan kepada kita sekarang tidak berubah sedikit pun maka carilah
Mungkin terlalu banyaknya dosa kita sehingga Allah tidak makbulkan doa hambanya yang lalai kepadanya supaya hambanya menginsafi dan kembalilah kepadanya degan taubat yang sebenarnya,jika masih Allah tidak mahu merubahkan takdir itu walaupun sudah bertaubat maka redhakan bahawa itu lah takdir yang tertulis,walaupun terasa janggalnya takdir kita jika di bandingkan degan kehidupan orang lain dan di mata orang sekeliling tidak akan sama di mata sang pecipta yang memberikan takdir itu mungkin ada hikmahnya di sebalik yang tersurat dan tersirat yang Allah kehendaki hanya Allah bisa menjawab,ada rahsia di sebalik rahsia Allah yang kita tidak dapat membacanya degan akal dan fikiran manusia biasa seperti kita hambanya,maka besyukurlah degan semua yang terjadi dan berusahalah,berdoa dan tawakkal serta tawadhok in sya Allah akan terjawab kemusykilan di hati sentiasa meminta keampunan dan petunjuk dan sepatutnya kita sebagai hambanya ikut sahaja apa yang telah direncanakan tanpa keluh kesahnya,kerana setiap yang di tetapkan itu lah jalan yang kita harus tempuhinya degan bersenjatakan akal pasti ketemukan jawapan di setiap persoalan demi persoalan di benak dan fikiran manusia yang hina dan lemah di sisinya melalui takdir-takdir illahi,pasti dia(Allah) inginkan kita mencapai tahap redha illahinya degan ujian-ujian di atas takdirnya yang tidak sepatutnya dan selayaknya kita lalui sebagai umatnya,apabila akal dan fikiran manusia yang waras menjawab yang benar,dia mahu melihat adakah kita itu berusaha untuk merubahnya atau membiarkan semua takdir itu tanpa mahu untuk merubah dari yang selayak yang di kehendakinya maka kita adalah manusia yang yang hanya beserah pada takdir bulat-bulat sedangkan Allah sebenarnya sedang menguji hambanya,Allah tidak akan memberikan semua takdir kita itu semua betul,jika tidak betul haruslah untuk mengubahnya dengan memanjatkan doa yang tulus iklas pasti Allah menolong jika hambanya meminta,Allah mengkehendakan kita merubahkan dari takdir yang kita rasa tidak betul menjadi betul tetapi kerana terlalu yakin degan takdir tanpa gunakan akal dan tidak mahu berusaha keluar dari takdir itu maka tersesatlah kita dalam terang,Allah tidak sekejam yang kita sangkakan,pasti ada bahagia dia akhiran cerita kerana Allah tidak akan memandang permulaan hidup yang kotor dan lahanatnya seseorag hambanya,Allah akan memandang pengakhiran hidup kita yang telah bertaubat dan mencapai tahap redha illahi degan sebenar benarnya umat nabi muhammad, selagi kita bernama manusia dan selagi kita bernafas di buminya kita sentiasa diuji degan takdirnya.sentiasalah kita sebagai hambanya memohon maaf diatas segala rasa salah dan rasa ada melakukan dosa kepada sang pecipta maka Allah ampunkan.kerana Allah sentiasa ampunkan orang yang meminta keampunan kepadanya. wallahualam... Ozielys-(mencari redha illahi/jihad d kki sdri/fisabilillah/just 4u/idey/sahabat/24ahd/julai-2016-pahaman.


BERIKUT PENJABARAN ,QADHA , QADAR DAN TAKDIR :
1.QADHA.
-Qadha memiliki beberapa arti yaitu hukum, ketetapan, perintah,kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan. Sedangkan menurut istilah, Qadha adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala sesuatu.
Maka, menurut istilah bahasa digitalnya ,QADHA merupakan :
-PROGRAM SISTEM SOFTWARE DAN HARDWARE -NYA.
( RANGKA DASAR PENCIPTAAN atau CETAK BIRU PENCIPTAAN ATAS SEGALA SESUATU).
2.QADAR.
-Menurut bahasa, QADAR, berarti kepastian,peraturan, dan ukuran. Sedangkan menurut istilah, qadar adalah perwujudan ketetapan (Qadha) terhadap segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya,(hal-hal yg diciptakan-Nya), yang telah ada sejak zaman azali sesuai dengan iradah-Nya.
Maka,menurut istilah bahasa digitalnya,QADAR merupakan :
-PROGRAM SISTEM VOLUME-NYA .
(Penentuan Kapasitas / Kadar,atas segala sesuatu penciptaan)
3.TAKDIR.
-TAKDIR, merupakan bentuk jamak/hasil perubahan kata dari QADHA DAN QADAR yang menjadi bentuk “kata kerja”.
Maka, menurut istilah bahasa digitalnya ,TAKDIR merupakan :
-PROGRAM SISTEM APLIKASI atau MEKANISME-NYA.
JIKA DIANALOGIKAN SECARA SEDERHANA,MAKA DAPAT DISIMPULKAN BAHWA :
I.QADHA adalah :
-KETENTUAN DASAR ATAS SEGALA SESUATU YANG DICIPTAKAN-NYA atau Penetapan atas segala sesuatu yang akan diciptakan oleh Allah SWT.
Contoh:
Alloh menentukan dan menetapkan apa yang akan diciptakan-Nya,seperti :
-Menciptakan Nur Muhammad (Software cikal bakal system kehidupan)
-Menciptakan Arsy’(Singgasana Kekuasaan-Nya)
-Menciptakan QALAM (Software cikal bakal alam semesta dan isinya)
-Menciptakan LAUHUL MAHFUZ (Software Penyimpan Data Induk.
-Menciptakan dimensi alam yg 3 (Malakut,Jabarut, dan Mulk).
-Menciptakan alam semesta berikut isinya.
-Dll,
II.QADAR adalah :
-PENENTUAN ATAS SEGALA SESUATU YANG DICIPTAKAN BERDASAR UKURAN ,KAPASITAS,MEKANISME SERTA SIFAT-SIFATNYA. ( Sunnatullah fi khalqihi ).
الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
“…Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”.(QS.25.Al-Furqaan:2)
Maka dalam hal ini ketika Allah Ta’ala menetapkan ukuran atas SEGALA SESUATU YG DICIPTAKAN-NYA ,MAKHLUK CIPTAAN-NYA TIDAK DAPAT MEMILIHNYA karena merupakan KEHENDAK-NYA.
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ
“Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka…”.(QS.28.Al-Qashash:68)
Seperti :
1-Allah SWT menciptakan alam semesta raya ( langit ,Tata Surya,Bumi dan isi,berikut ukuran,mekanismenya,jenis serta sifat-sifatnya),
2-Makhluk hidup dan kehidupannya (Malaikat,Jin,Manusia,Hewan dan tumbuhan,serta makhluk lainnya) berikut ukuran,mekanismenya,jenis serta sifat-sifatnya),
3-Menciptakan Syorga dan Neraka, berikut ukuran,mekanismenya,jenis serta sifat-sifatnya),
4-Dll,
Contoh:
-Tuhan menciptakan manusia berjenis Laki-laki,maka kita tak dapat menolak atau memilih untuk jadi perempuan.,begitu juga sebaliknya,kemudian Tuhan membuat sifat-sifat makhluknya,manusia diciptakan dengan disertai nafs positif dan nafs negatif,sementara hewan diciptakan hanya dengan disematkannya nafs insting (nafsyu hewani tanpa aqal)
-Dll,
-Tuhan menciptakan Siang dan malam,maka kita tak dapat merubah keadaan itu.
-Tuhan menciptakan Syorga dan Neraka,maka ,kita tidak dapat menolaknya….dsb…
III.TAKDIR adalah :
(Merupakan bentuk kata kerja dari QADHA DAN QADAR yang berkaitan dengan hukum sebab akibat).
-SEGALA SESUATU PERISTIWA KEHIDUPAN YANG DIALAMI ATAU DIJALANKAN OLEH MAKHLUK-NYA DIATAS QADHA DAN QADAR-NYA, YANG TELAH TERJADI DAN KEMUDIAN TERCATAT DALAM DATA BASE LAUHUL MAHFUZ,YANG BERKAITAN DG GARIS-GARIS SISTEM PERUNTUNGAN,NASIB,BAIK,BURUK,DAN HUKUM SEBAB AKIBAT,YG TELAH DITETAPKAN DIATAS.
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan(tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”(QS.57.Al Hadiid:22)
Juga Renungi :
(QS.Al-Isro’ 17:13-15)
(QS.Al-Hadiid 57:22-24)
Hal ini disebut GARIS-GARIS TAKDIR :
Yakni :
1-Penetapan mekanisme kehidupan( jodoh,rejeki )dan kematian.
2-Penetapan garis-garis jalan positif dan jalan negativ.
3-Penetapan garis-garis keberuntungan dan kenaasan.
4-Penetapan garis-garis hasil usaha perbuatan/sebab akibat.
5-Penetapan garis-garis nasib/hasil.
6.Dll,
Contoh :
1.Seseorang telah berjodoh dg si A,kemudian bernasib kaya atau miskin,kemudian ada masa meninggalnya,maka mereka telah masuk ke dalam system/garis-garis TAKDIR dari Jodoh,rejeki serta kematiannya.
2.Seseorang memilih jahat,maka ia masuk ke dalam garis takdir jalan kejahatan,demikian pula seseorang berbuat baik,maka ia telah memilih garis takdir jalan positif-Nya.
3.Seseorang karena perbuatan jahatnya menjadikan ia bernasib sial,dihukum,dipenjara atau bahkan celaka,maka ia telah masuk ke dalam garis takdir hukum sebab akibat-Nya.
4.Dll,
TAKDIR ADA 2 KATAGORI :
1) TAKDIR dari Qadr dan qadha’ Mubram.
2) TAKDIR dari Qadr dan qadha’ Muallaq.
1.TAKDIR Mubram (MUTLAK / FIXED).
-Merupakan HAK PREROGATIF TUHAN,artinya bisa saja Tuhan meniadakannya/membatalkannya.
-Langit,Bumi,Air,Binatang,Tumbuhan telah di takdirkan Tuhan diciptakan sebagai benda yang demikian ,maka mereka tak punya pilihan utk berubah menjadi makhluk lain atau ingin bernasib lain,krn mereka adalah diciptakan sebagai sarana atau media bagi makhluk manusia,Jin serta Malaikat.
-Penetepan rejeki tetap (penghidupan) dan kematian,
(Bahwa Tuhan telah menentukan rejeki rata-ratanya kpd makhluknya serta penentuan umurnya)
-Terjadinya musibah,bencana,epidemic (Pageblug) ,penyakit pada suatu wilayah,ditetapkan olehTuhan karena berkaitan dg hukum sebab akibat pada mekanisme kehidupan atas perbuatan makhluknya itu sendiri.
(Beberapa ulama menjelaskan rahasia,bahwa pada bulan Sapar,Malaikat atas ijin Alloh menyebarkan segumpal awan musibah yg berisi 1000 malapetaka diangkasa,sekaligus Dia juga menyebarkan segumpal awan yang berisi 1000 Rahmat diangkasa,yg terbang kesana kemari meliputi sepak terjang perbuatan umat manusia,
Maka begitulah para ulama menganjurkan kita umat yg beriman utk selalu memanjatkan doa perlindungan agar tidak terkena /terjaring oleh gumpalan awan naas tsb,karena awan malapetaka tsb akan menghampiri orang2 yg berbuat kejahatan,sehingga dg doa mohon perlindungan tsb,maka gumpalan awan malapetaka tsb menjauh dan kita akan dihampiri awan Rahmat-Nya,
Itulah kenapa dibeberapa adat wilayah negeri ada yg mengadakan seremoni upacara tolak bala’ yg disebut “REBO WEKASAN” dan ada upacara Sekaten “1 SURA” di adat keraton Jogjakarta,”GREBEGAN”,dsb)
Muhammad SAW bersabda :
“La Yuroddul qadha’ illa biddua’
“ Maksudnya:
” Tidak akan terubah qadha melainkan dengan doa.”
2.TAKDIR Muallaq ( Iradah / WENANG / OPTION):
(TAKDIR dg dibuatnya Jalur pilihan/Option yg berhubungan dg ikhtiar makhluk-Nya).
Adalah ketetapan yg telah dibuat oleh Tuhan tetapi makhluknya (manusia dan Jin),diberi kesempatan untuk merubah dan memilihnya,kemudian Tuhan yg menentukannya kemudian/berkehendak.
-Dalam hal ini Tuhan memberikan kebebasan pilihan pada manusia untuk memilih jalan nasibnya,Kaya miskin,baik jahat,Syorga Neraka,dsb,
-Namun Tuhan menghendaki agar manusia mengikuti perintahnya agar masuk ke dlm SISTEM2-NYA YG SELAMAT SEJAHTERA.
Contoh:
-Manusia menjadi jahat,maka itu bukan takdir,tetapi manusia itu sendiri yg memilihnya,sedangkanTuhan sudah memberi petunjuk jalan yg lurus.
Maka,jika Suatu hari sampai manusia mati dan tetap dlm kejahatan,maka ia akan masuk ke dlm garis takdir-Nya yaitu masuk Neraka…
-Manusia menjadi miskin (miskin lahir batin),maka itu bukan takdir,tapi Tuhan telah memberi garis2 besar petunjuk manusia untuk kaya.
Nah,jika ia miskin,maka,pasti ada yg salah dari manusianya,maka,akhirnya ia masuk ke dlm sistem ketetapan garis2 “MISKIN”,dsb….
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. “,(QS.13.Ar Ra’d:11)
Juga renungi : (QS.Ar-Ruum:36-37)
-Manusia menjadi sesat/ingkar/jahat,maka itu bukan takdir bagi orang tsb,tetapi manusia itu sendiri yg memilih pilihannya ke jalur takdir sesat.
إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا
“Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.”(QS.76.Ad-Dahr/Al Insaan:3)
Maka,marilah kita menulis takdir kita sendiri menuju GARIS2 KETETAPAN YG DIRIDHOI-NYA…




Pertama: Takdir merupakan rahasia Allah.
Oleh karena itu tak satupun manusia dalam dunia ini yang mampu mengetahui jangka nyawanya atau ajal kematiannya, di mana akan mati? (di kampung sendiri ataukah di luar kampung, di negara sendiri ataukah di luar negara), tatkala mati dalam keadaan apa?
Apakah kematiannya disebabkan oleh karena sakit, kecelakaan, atau mati biasa. Begitu juga halnya dengan rezki yang diperoleh, berapa banyak jumlahnya?. Bahkan Rasulullah Saw tidak sanggup menembusi hal-hal ghaib tersebut termasuk takdir ilahi. Disebutkan di dalam al-Qur’an:
قُل لاَّ أَقُولُ لَكُمْ عِندِي خَزَآئِنُ اللّهِ وَلا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ إِنْ أَتَّبِعُ إِلاَّ مَا يُوحَى إِلَيَّ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الأَعْمَى وَالْبَصِيرُ أَفَلاَ تَتَفَكَّرُونَ -الأنعام: 50-.
“Katakanlah:”Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku ini malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang telah diwahyukan kepadaku. Katakanlah:”Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat”. Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)”.
Kerahasiaan ini ditegaskan dalam firman Allah:
وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَلاَ حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأَرْضِ وَلاَ رَطْبٍ وَلاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ -الأنعام: 59-.
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melaimkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
Dalam masalah ajal kematian, Allah telah menegaskan dalam firmanNya:
إِنَّ اللَّهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَداً وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ -لقمان: 34-.
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok.Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Kedua: Perubahan Takdir.
Kalau saya katakan bahwa takdir boleh berubah, kemungkinan besar banyak yang tidak setuju dan merasa heran dan bertanya “kok takdir boleh berubah?” bukankah dalam riwayat penciptaan manusia, bahwa ketika masih dalam rahim ibu, tatkala usia kandungan telah mencapai umur 40 hari, Malaikat diperintahkan oleh Allah untuk menulis catatan. Di antaranya adalah mengenai ajal, rezeqi dan kehidupan baik dan buruk. Bukankah ini takdir Allah yang sudah ditetapkan dan akan di bawa dalam kehidupan seseorang sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut?.
Untuk menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kalau saya uraikan definisi Qada dan Qadar.
Qada bermaksud pelaksanaan, hasil, buah (realisasi), Adapun qadar bermaksud sukatan (anggaran). Namun dalam bahasa melayu kedua-duanya digabungkan menjadi satu yaitu istilah TAKDIR. Kemudian Takdir tersebut terbagi kepada dua bagian iaitu: Qada Mubram dan Qada Mu’allaq.
1) Qada Mubram: Adalah ketentuan Allah Taala yang pasti berlaku. Semua manusia pasti akan menghadapinya, ingin atau tidak, mahu atau tidak mahu, senang ataupun tidak, setiap orang pasti akan menjumpainya, sebab hal tersebut tidak dapat dihalang oleh sesuatu apa pun. Sebagai contohnya adalah perkara kematian. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوَكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ -الأنبياء: 35 -.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan”.
Jadi masalah kematian merupakan perkara yang pasti dihadapi oleh setiap manusia. Karena ia merupakan suatu kepastian maka dinamakan sebagai Qada Mubram. Oleh karena itu Allah tegaskan jenis Qada ini dalam surah ar-Ra’ad, ayat: 11:
{وَإِذَا أَرَادَ اللّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلاَ مَرَدَّ لَهُ -الرعد:11-.
“Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.
Rasulpun pernah bersabdah tentang jenis Qada ini:
(إِنَّ رَبِّي قَالَ: يَا مُحَمَّدْ، إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ قَضَاءً فَإِنَّهُ لاَ يُرَدُّ) -مسلم-
“Sesungguhnya Tuhanku berkata padaku: Wahai Muhammad! Sesungguhnya Aku kalau sudah menentukan sesuatu maka tiada seorangpun yang sanggup menolaknya”.
2) Qada Mu’allaq: Adalah takdir yang digantung atau bersyarat, dalam artian ketentuan tersebut boleh berlaku dan terjadi, dan boleh juga tidak terjadi pada diri seseorang, bahkan ia bergantung kepada usaha manusia itu sendiri, Qada ini yang telah disampaikan oleh Allah kepada Malaikat dan disimpan olehnya, jenis Qada ini telah ditegaskan oleh Allah ta’ala:
إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ -الرعد: 11-.
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.
Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa seseorang mampu merubah nasib dengan usaha sendiri, dan dengan izin Allah Swt. Oleh karena itu agama memberikan dua syarat utama untuk mengubah takdir, yaitu dengan cara memperbanyak doa dan menyambung silaturrahim.
Dalam kaitannya dengan perubahan umur manusia, para ulama berselisih faham tentang bolehkan berubah atau tidak?, bolehkan dipanjangkan atau dikurangkan?. Hal ini disebabkan oleh adanya sumber hukum yang secara zahir dari al-Qur’an yang menyatakan dengan jelas bahwa umur seseorang tidak akan ditambah ataupun dikurangkan, yaitu firman Allah:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاء أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ -الأعراف: 34-.
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu (kematian); maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya”.
Di samping ayat tersebut, terdapat juga hadits yang secara zahir menjelaskan bahwa doa dan silaturrahim dapat memanjangkan umur seseorang, dan mampu melapangkan rezqinya. Hadits tesebut adalah
(لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ، وَلاَ يُزِيْدُ فِى الْعُمْرِ إِلاَّ الْبِرُّ) -الترمذي-
“Tidak ada yang mampu menolak takdir Allah kecuali doa”.
Oleh karena itu, doa’ dalam Islam sangat digalakkan dan Allah menjanjikan akan menerima doa seseorang mukmin yang betul-betul mengharap diterima doanya, firman Allah:
(وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ) -المؤمنون: 60-.
“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu..” (QS Al-Mu’min 60).
Ayat ini dapat dipahami lebih mendalam bahwa doa disyariatkan dalam Islam pada dasarnya untuk merubah nasib seseorang, sebab apalah gunanya seseoarang berdoa kalau ia tidak mengharap perubahan dari Allah. Baik perubahan umur dengan dipanjangkan umurnya, atau mengharap rezki dengan meminta ditambahkan rezkinya.
(مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأُ لَهُ فِي أَثْرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ) -البخاري-
“Siapa saja yang ingin dimudahkan rezqinya, dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung silaturrahim”.
Kalau dicermati dan direnungkan, memang Allah dalam kenyataan ayat 34 pada surah al-A’raf di atas tidak akan merubah ajal seseorang, tapi perlu diketahui takdir yang dibagi kepada setiap insan itu bukan hanya satu takdir, melainkan ada beberapa takdir.
Contohnya, Allah menentukan ajal si fulan untuk hidup selama 60 tahun, di samping itu juga Allah bagi takdir lain untuk hidup sampai 70 tahun lamanya. Dalam artian sesuai dengan hadis di atas kalau si fulan menyambung silaturrahmi maka takdir kedua akan ia capai, tapi kalau tidak maka ia akan dibagi takdir yang pertama, yaitu akan hidup hanya sampai 60 tahun saja.
Pendapat ini telah ditegaskan oleh Ibnu Qutaibah dalam kitabnya “Ta’wil Mukhtalaf al-Hadits”, beliau menjelaskan bahwa “Ta’jil” memiliki dua makna: pertama: Kehidupan yang lapang, kemudahan rezqi dan sehat jasmani. Kedua: Penambahan umur, di mana Allah Swt mentakdirkan seseorang dengan dua takdir umur, yaitu 100 dan 80, jika seseorang menyambung silaturrahim maka ia akan mencapai 100 tahun umurnya, namun jika tidak maka ia hanya akan dapat umur 80 tahun.
Hal serupa dinyatakan oleh Ibnu Hajar dalam kitab “Fathu al-Baari”, beliau menerangkan bahwa sesungguhnya hadits dan ayat “Ta’jil” boleh digabungkan bersama, yaitu dengan memahaminya kepada dua bahagian. Yang pertama: Maksud penambahan adalah Allah menambahkan keberkatan hidup bagi seorang mu’min yang menjalin silaturrahim. Yang kedua: Hakikatnya adalah penambahan umur, di mana seseorang yang menjalin dan menyambung silaturrahim akan ditambahkan umurnya secara angka.
Beliaupun memberikan contoh umur, misalnya, umur seseorang ditentukan Allah antara enam puluh tahun dan seratus tahun, takdir pertama (enam puluh tahun) dinamakan sebagai Qadha Mubram, sementara umur seratus tahun adalah Qadha Mu’allaq. Namun penambahan di sini adalah sesuai dengan ilmu Malaikat dan pengetahuannya, bukan ilmu Allah. Dalam hal ini Ibnu Hajar memilih penafsiran pertama yaitu menerjemahkan penambahan umur sebagai bentuk keberkatan hidup.
Pada permasalahan lain, misalnya penyakit, dalam satu riwayat disebutkan bahwa, penyakit dan obat merupakan takdir ilahi.
يَا رَسُوْلَ اللهِ أَرَأَيْتَ رِقًى نَسْتَرْقِيْهَا وَدَوَاءٌ نَتَدَاوَى بِهِ وَتُقَاةٍ نَتَّقِيْهَا، هَلْ تَرُدٌّ مِنْ قَدْرِ اللهِ شَيْئًا ؟ قَالَ: هِيَ مِنْ قَدْرِ اللهِ -الترمذي-.
“Ya Rasulallah bagaimana pandangan engkau terhadap Ruqyah-ruqyah yang kami gunakan untuk jampi, obat-obatan yang kami gunakan untuk mengobati penyakit, perlindungan-perlindungan yang kami gunakan untuk menghindari dari sesuatu, apakah itu semua bisa menolak takdir ALLAH ?Jawab Rasulullah saw : Semua itu adalah (juga) takdir ALLAH”.
Satu riwayat juga disebutkan bahwa tatkala Umar bin Khattab dan rombongannya melakukan perjalanan ke suatu tempat di Syiria, dan beliau tiba-tiba dikabarkan bahwa tempat yang dituju sedang dilanda penyakit wabak, (penyakit menular), kemudian Umar bermusyawarah dengan rombongan untuk mencari jalan keluar (way out ), lantas Umar dan rombongan sepakat untuk membatalkan perjalanan tersebut dan kembali ke Madinah, kemudian salah seorang sahabat yang bernama Abu Ubaidah tiba-tiba memprotes keputusan Umar yang tidak ingin melanjutkan perjalanan:
فَقَالَ أَبُو عُبَيْدَة بْن الْجَرَّاحِ: أَفِرَارًا مِنْ قَدَرِ اللَّهِ؟ فَقَالَ عُمَرُ: “لَوْ غَيْرُكَ قَالَهَا يَا أَبَا عُبَيْدَةَ – وَكَانَ عُمَرُ يَكْرَهُ خِلاَفَهُ – نَعَمْ نَفِرُّ مِنْ قَدَرِ اللَّهِ إِلَى قَدَرِ اللَّهِ”.
Abu Ubaidah bin al-jarrah berkata““Apakah kita hendak lari menghindari taqdir Allah?” Umar menjawab: “Benar, kita menghindari suatu taqdir Allah dan menuju taqdir Allah yang lain”.
Hadits ini memberikan gambaran jelas bahwa takdir itu bukan hanya satu melainkan berbilang.
Untuk mengakhiri bahasan ini saya sebutkan suatu kisah, di mana pada suatu hari malaikat Izra`il, malaikat pencabut nyawa, memberi kabar kepada Nabi Daud a.s., bahwa si Fulan minggu depan akan dicabut nyawanya. Namun ternyata setelah sampai satu minggu nyawa si Fulan belum juga mati, sehinggalah Nabi Daud bertanya, mengapa si Fulan belum mati-mati juga, sementara engkau katakan minggu lepas bahwa minggu depan kamu akan mencabut nyawanya.
Izra`il menjawab, “ya betul saya berjanji akan mencabut nyawanya, tapi ketika sampai masa pencabutan nyawa, Allah memberi perintah kepadaku untuk menangguhkannya dan membiarkan ia hidup lagi untuk 20 tahun mendatang, Nabi Daud bertanya, mengapa demikian?, Jawab Izra`il: orang tersebut sangat aktif menyambung silaturrahim sesama saudaranya. Karena itu Allah memberikan tambahan umur selama 20 tahun kepadanya.
Jadi sebagai kesimpulan, semua peristiwa, kejadian dan keadaan yang telah dan yang akan kita hadapi, semuanya di dalam pengetahuan dan pengamatan serta kekuasaan Allah, yang tidak terbelenggu, tidak diikat dan tidak dibatasi oleh masa.
Takdir ada yang boleh berubah dan ada yang tidak akan berubah, yang boleh berubah dikenal dengan istilah Qada Mu’allaq, yaitu takdir yang bergantung dan bersayarat, sementara takdir yang tidak akan berubah dinamakan sebagai Qada Mubram, yaitu takdir yang pasti berlaku pada diri seseorang.
Adapun langkah untuk merubah takdir (nasib) yang mu’allaq adalah sebagai berikut:
1) Berusaha, yaitu dengan melakukan aksi terhadap apa saja yang diinginkan terjadi perubahan atasnya.
2) Berdo’a, yaitu memanjatkan harapan kepada Allah terhadap maksud yang diinginkan diqabulkan olehNya.
3) Tawakkal, yaitu menunggu keputusan, hasil daripada usaha dan doa yang diminta.
Setelah hal di atas dilakukan, maka kita tinggal menunggu ketentuan Allah yang disebut dengan (takdir). Dan untuk menambahkan keyakinan kita terhadap perubahan takdir mu’allaq, ada baiknya kita renungi bersama ayat di bawah ini:
يَمْحُو اللّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ -الرعد: 39-
“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan disisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh)”.
Semoga dalam bulan ramadhan ini, segala amal dan doa yang kita panjatkan kepada Allah Swt, boleh menurunkan qada mu’allaq yang Allah sudah sediakan kepada kita semuanya. Amin.

Ilmu tasawuf yang benar pembersihan hati(persediaan menghadapi fitnah akhir zaman)

Semoga ilmu yg baik datangnya dari Allah memberi infak kepada kebaikan di dunia dan di akhirat..saya juga telah berjumpa dengan redha illahi tanpa memikirkan untuk menuntut di mana-mana pengajian tasawuf,melalui sendiri dengan perjalanan yang berliku dan kesakitan yang berpanjangan di jalan menuju redha illahi membuatkan saya sentiasa tabahnya berjuang ke jalan-jalan Allah.ilmu yang saya tidak pernah jangkakan membuatkan saya di pandang serong oleh masyarakat.hinaan demi hinaan ini tidak langsung membuatkan saya teruskan dan sentiasa bermuhasabah diri hinggalah kini kerana takut Ku hanya pada Allah!! Hati,jiwa dan raga hanya Allah,marilah sahabat sekalian bersama-sama kita pelajari ilmu yang benaran kerana terlalu banyaknya yang sengaja di pesongkan sehingga ilmu yang benaran dari Allah di hina-hinakan,lalu kata-kata ku selama ini kepada alam maya ini adalah gerakan hati untuk mengajak ke arah yang benar atas penulisan yang kudapat dari secara langsung ke hatiku ini Allah yang punya,dan tidak berhaknya saya memunyakan sendiri kerana sudahlah di berikan ilmu ini tanpa saya mintak,layaknya lah saya mengucap syukur pada Allah maha pencipta yang tak dapat kita balas dengan kemulian yang di beri kepada manusia hina seperti kita,hanya dengan ini sajalah jihad ku kerana Allah,walaupun di hina manusia belum tentu kita semua di hina dia percayalah!yakinlah kebesarannya pasti akan di bukakan hijab-hijab kita  ke arah jalan-jalan menuju redha illahi,besyukur kehadratnya semoga sahabatku seorang yang terpilih.amin..pilihlah ilmu-ilmu yang benaran yang menjadi bekalan kita di akhirat.Utamakan zikir yang tidak putus-putus itu menjadi  amalan dan makanan di akhir zaman ini,sentiasa ingat kalimah Allah di mata,Hati,fikiranmu supaya Kita tidak dapat di pengaruhi fitnah dajjal(si sosok nabi palsu) yang memesongkan akidah dan membawa kepada kesesatan yang berpanjangan, hingga terjerumus ke lembah berduri syurga palsu yang di janjikan kepada kita itu  yakni (rumah KU syugaMU!) adalah neraka jahanam tempat tinggal selamanya mereka  beserta pengikut tegar si kafir,beserta kunco-kunconya syaitan,iblis dan jin yang durjana lagi menyesatkan ,itu lah janji dia yang Allah ciptakan untuk menguji makhluknya sama ada mau mengikut jalan yang di redhai Allah atau mengikut jalan yang tiada ketemu jalan pulang lalu mundar mandir tanpa arah tujuan selama hidup tak bermakna berjumpalah pintu( rumahKu syugaMu) yang di janjikan oleh sosok nabi palsu,seperti yang kita pernah dengar di hadist-hadist nabi dan rasul.wallahualam-berani kerana Allah,kerana kebenaran pasti ada di setiap langkahku(ozielys).















Ilmu tasawuf yang benar pembersihan hati(persediaan menghadapi fitnah akhir zaman)

Semoga ilmu yg baik datangnya dari Allah memberi infak kepada kebaikan di dunia dan di akhirat..saya juga telah berjumpa dengan redha illahi tanpa memikirkan untuk menuntut di mana-mana pengajian tasawuf,melalui sendiri dengan perjalanan yang berliku dan kesakitan yang berpanjangan di jalan menuju redha illahi membuatkan saya sentiasa tabahnya berjuang ke jalan-jalan Allah.ilmu yang saya tidak pernah jangkakan membuatkan saya di pandang serong oleh masyarakat.hinaan demi hinaan ini tidak langsung membuatkan saya teruskan dan sentiasa bermuhasabah diri hinggalah kini kerana takut Ku hanya pada Allah!! Hati,jiwa dan raga hanya Allah,marilah sahabat sekalian bersama-sama kita pelajari ilmu yang benaran kerana terlalu banyaknya yang sengaja di pesongkan sehingga ilmu yang benaran dari Allah di hina-hinakan,lalu kata-kata ku selama ini kepada alam maya ini adalah gerakan hati untuk mengajak ke arah yang benar atas penulisan yang kudapat dari secara langsung ke hatiku ini Allah yang punya,dan tidak berhaknya saya memunyakan sendiri kerana sudahlah di berikan ilmu ini tanpa saya mintak,layaknya lah saya mengucap syukur pada Allah maha pencipta yang tak dapat kita balas dengan kemulian yang di beri kepada manusia hina seperti kita,hanya dengan ini sajalah jihad ku kerana Allah,walaupun di hina manusia belum tentu kita semua di hina dia percayalah!yakinlah kebesarannya pasti akan di bukakan hijab-hijab kita  ke arah jalan-jalan menuju redha illahi,besyukur kehadratnya semoga sahabatku seorang yang terpilih.amin..pilihlah ilmu-ilmu yang benaran yang menjadi bekalan kita di akhirat.Utamakan zikir yang tidak putus-putus itu menjadi  amalan dan makanan di akhir zaman ini,sentiasa ingat kalimah Allah di mata,Hati,fikiranmu supaya Kita tidak dapat di pengaruhi fitnah dajjal(si sosok nabi palsu) yang memesongkan akidah dan membawa kepada kesesatan yang berpanjangan, hingga terjerumus ke lembah berduri syurga palsu yang di janjikan kepada kita itu  yakni (rumah KU syugaMU!) adalah neraka jahanam tempat tinggal selamanya mereka  beserta pengikut tegar si kafir,beserta kunco-kunconya syaitan,iblis dan jin yang durjana lagi menyesatkan ,itu lah janji dia yang Allah ciptakan untuk menguji makhluknya sama ada mau mengikut jalan yang di redhai Allah atau mengikut jalan yang tiada ketemu jalan pulang lalu mundar mandir tanpa arah tujuan selama hidup tak bermakna berjumpalah pintu( rumahKu syugaMu) yang di janjikan oleh sosok nabi palsu,seperti yang kita pernah dengar di hadist-hadist nabi dan rasul.wallahualam-berani kerana Allah,kerana kebenaran pasti ada di setiap langkahku(ozielys).

Ilmu tasawuf yang benar pembersihan hati(persediaan menghadapi fitnah akhir zaman)

Semoga ilmu yg baik datangnya dari Allah memberi infak kepada kebaikan di dunia dan di akhirat..saya juga telah berjumpa dengan redha illahi tanpa memikirkan untuk menuntut di mana-mana pengajian tasawuf,melalui sendiri dengan perjalanan yang berliku dan kesakitan yang berpanjangan di jalan menuju redha illahi membuatkan saya sentiasa tabahnya berjuang ke jalan-jalan Allah.ilmu yang saya tidak pernah jangkakan membuatkan saya di pandang serong oleh masyarakat.hinaan demi hinaan ini tidak langsung membuatkan saya teruskan dan sentiasa bermuhasabah diri hinggalah kini kerana takut Ku hanya pada Allah!! Hati,jiwa dan raga hanya Allah,marilah sahabat sekalian bersama-sama kita pelajari ilmu yang benaran kerana terlalu banyaknya yang sengaja di pesongkan sehingga ilmu yang benaran dari Allah di hina-hinakan,lalu kata-kata ku selama ini kepada alam maya ini adalah gerakan hati untuk mengajak ke arah yang benar atas penulisan yang kudapat dari secara langsung ke hatiku ini Allah yang punya,dan tidak berhaknya saya memunyakan sendiri kerana sudahlah di berikan ilmu ini tanpa saya mintak,layaknya lah saya mengucap syukur pada Allah maha pencipta yang tak dapat kita balas dengan kemulian yang di beri kepada manusia hina seperti kita,hanya dengan ini sajalah jihad ku kerana Allah,walaupun di hina manusia belum tentu kita semua di hina dia percayalah!yakinlah kebesarannya pasti akan di bukakan hijab-hijab kita  ke arah jalan-jalan menuju redha illahi,besyukur kehadratnya semoga sahabatku seorang yang terpilih.amin..pilihlah ilmu-ilmu yang benaran yang menjadi bekalan kita di akhirat.Utamakan zikir yang tidak putus-putus itu menjadi  amalan dan makanan di akhir zaman ini,sentiasa ingat kalimah Allah di mata,Hati,fikiranmu supaya Kita tidak dapat di pengaruhi fitnah dajjal(si sosok nabi palsu) yang memesongkan akidah dan membawa kepada kesesatan yang berpanjangan, hingga terjerumus ke lembah berduri syurga palsu yang di janjikan kepada kita itu  yakni (rumah KU syugaMU!) adalah neraka jahanam tempat tinggal selamanya mereka  beserta pengikut tegar si kafir,beserta kunco-kunconya syaitan,iblis dan jin yang durjana lagi menyesatkan ,itu lah janji dia yang Allah ciptakan untuk menguji makhluknya sama ada mau mengikut jalan yang di redhai Allah atau mengikut jalan yang tiada ketemu jalan pulang lalu mundar mandir tanpa arah tujuan selama hidup tak bermakna berjumpalah pintu( rumahKu syugaMu) yang di janjikan oleh sosok nabi palsu,seperti yang kita pernah dengar di hadist-hadist nabi dan rasul.wallahualam-berani kerana Allah,kerana kebenaran pasti ada di setiap langkahku(ozielys).

Jumaat, 29 Januari 2016

ZAMAN FITNAH AKHIR ZAMAN-ikutan dajjal si sosok nabi palsu

       
Asalamualaikum

Mengapa Dajjal Tidak Disebutkan dalam Al-Quran?

Dalam bahasa Arab, istilah Dajjal lazim digunakan untuk menyebut "nabi palsu" namun, istilah ad-Dajjal yang dimaksudkan di sini merujuk pada sosok "pembohong" yang muncul menjelang dunia berakhir atau kiamat. Sosok itu juga disebut sebagai al-Masih ad-Dajjal yang dimaksudkan di sini adalah "Al-Masih Palsu". Menurut beberapa sumber, istilah ini berasal dari istilah Syria, yakni Meshiha Deghala yang telah menjadi perbendaharaan kata umum di Timur Tengah selama lebih dari 400 tahun sebelum al-Quran diturunkan.

Dalam kamus Lisân al-Arab, dikemukakan bahawa Dajjal berasal dari kata dajala, ertinya menutupi. Mengapa dikatakan menutupi? Kerana dia adalah pembohong yang akan menutup segala kebenaran dengan kebohongan dan kepalsuannya. Dikatakan "menutup" kerana Dajjal kelak akan menutupi bumi dengan jumlah pengikutnya yang sangat banyak. Ada juga yang berpendapat bahawa Dajjal kelak akan menutupi manusia dengan kekafiran atau ingkar terhadap kebenaran yang datangnya dari Allah swt.

Menurut Al-Quran

Siapakah sesungguhnya Dajjal menurut rujukan utama dan pertama kita dalam menggali pelbagai maklumat terutamanya berkaitan dengan agama, yakni Al-Quran al-Karim? Malangnya, kata Dajjal ini tidak disebut secara langsung di dalam Al-Qur'an. Namun, sumber kedua kita yakni hadis Nabi Muhammad Saw banyak memberitahu tentang Dajjal ini.

Mengapa Dajjal tidak disebut secara langsung di dalam Al-Quran? Soalan ini perlu kita jawab terlebih dahulu sebelum meneroka maklumat tentang Dajjal dari hadis Nabi Saw. Jawapan yang sesungguhnya, sudah tentu hanya Allah swt Yang Maha Mengetahui. Namun, para ulama memberikan pendapat mengenai hal ini.

Penyebutan Dajjal di dalam Al-Quran sudah termasuk dalam kandungan ayat sebagai berikut:

"Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: 'Tunggulah olehmu sesungguhnya Kami pun menunggu (pula)." ( QS Al-An'am [ 6 ] : 158 ).

Dalam surat al-An'am ayat 158 di atas disebutkan "tanda-tanda atau ayat Tuhanmu" yang dimaksudkan adalah tanda-tanda kiamat dalam hal ini adalah munculnya Dajjal. Sebab, disebutkan dalam sebuah hadis bahawa Rasulullah Saw telah bersabda: "Tiga hal apabila telah muncul (terjadi) maka tiada bermanfaat lagi sebuah keimanan bagi seorang yang belum beriman (sebelumnya): Dajjal, Dabbah dan terbitnya matahari dari arah barat."

Ada yang berpendapat bahawa tidak disebutkannya Dajjal secara langsung di dalam Al-Quran adalah sebagai bentuk penghinaan kepada Dajjal yang di akhir zaman mengakui diri sebagai Tuhan. Hal ini berbeza dengan disebutkannya Firaun di dalam Al-Quran walaupun dia telah mengakui diri sebagai Tuhan kerana Firaun telah habis atau selesai masanya sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai peringatan atau pelajaran bagi umat manusia selepasnya. Namun, Dajjal akan hidup di akhir zaman dan akan menjadi ujian bagi umat manusia.

Demikianlah di antara jaw span dari para
Ulama tentang tidak di sebutkannya dajjal secara langsug di dalam Al-Quran.



CONTOH LAMBANG YANG TELAH DIJUMPAI DAN DI GUNAKAN PADA SESUATU SIMBOL SEBUAH KUMPULAN PUAK YAHUDI (SI KAFIR PENGIKUT TEGAR SI DAJJAL BERMATA 1 INGIN MEMBAWA UMAT ISLAM KE DALAM API NERAKA JAHANNAM!(JANJI SIDAJJAL KEPADA ALLAH)

Berita tentang bayi bermata satu yang dilahir di Israel beberapa tahun lalu menjadi gempar. Ramai yang membuat ramalan, inilah dajjal yang dijanjikan Allah lewat hadis-hadis Nabi Muhammad s.a.w.. Kemunculan dajjal di akhir zaman memang sentiasa ditunggu-tunggu. Dan memang kita pun sekarang ini telah berada di satu episod akhir zaman. Tanda-tanda kecil kiamat sudah kita lihat hampir keseluruhannya, setiap hari. Hanya menanti tanda-tanda besar saja yang belum berlaku. Antaranya dajjal.

Dajjal… popularnya manusia yang memiliki nama itu. Ada berbagai-bagai versi cerita tentangnya yang menimbulkan bermacam-macam persepsi. Tapi kebanyakan orang Islam di Malaysia dan Nusantara amnya beranggapan dajjal adalah makhluk bermata satu melintang. Ada juga yang mengatakan bahawa dia separuh manusia dan separuh jin kerana ibunya berasal dari keturunan jin dan ayahnya daripada bangsa Yahudi.

Sebagaimana yang telah disebutkan di awal-awal tadi, dajjal adalah manusia dan sememangnya dia adalah manusia biasa. Dia bukan keturunan jin, gergasi, dewa atau apa saja yang selain manusia. Banyak persoalan yang timbul tentang dajjal menjadi salah faham. Antaranya: Siapa dajjal? Di mana tempat tinggalnya? Siapa keturunannya? Bila dia dilahirkan? Bagaimana rupa fizikalnya? Bila dia akan muncul? Dan bagaimana untuk mengelakkannya?

Memang benar dajjal tidak ada disebut di dalam al-Quran tetapi ia banyak disebut di dalam hadis nabi. Malah banyak hadis nabi yang salih menceritakan tentang dajjal, yang menyebutnya sebagai salah satu tanda besar kiamat. Masalahnya banyak juga hadis yang palsu tentang dajal, ia menimbulkan salah faham masyarakat tentangnya.

Menurut pensyarah Jabatan Pengajian al-Quran dan al-Sunah, Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Fadlan Mohd. Othman, banyak hadis yang salih menceritakan perihal dajjal yang lengkap termasuk untuk mengelakkan fitnah dajjal.

Katanya berdasarkan dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad,“Sesungguhnya dajal adalah lelaki yang pendek, badan gempal, matanya rosak (mengecut). Kalau kamu masih ragu-ragu tentang Tuhan kamu. Sesungguhnya Tuhan kamu tidak rosak matanya.

Dari situ sudah jelas bahawa dajjal adalah manusia biasa yang diberikan Allah kekuasaan luar biasa. Setiap nabi yang diutus akan memberi peringatan berkenaan dajjal yang matanya rosak dan pembohong.

Tambahnya lagi, dajal adalah manusia yang ada keistimewaan, telah hidup sejak zaman Nabi Muhammad. Dia digelar al-Masihi ad-dajjal kerana matanya yang rosak dan kebolehan luar biasanya menghidupkan orang mati.

“Tertulis di dahinya perkataan, ‘Kaf-Fa-Ra’ (kafir). Tulisan itu boleh dibaca oleh semua orang Islam sama ada dia pandai membaca atau tidak. Asalkan orang itu mengucap syahadat maka tulisan itu boleh dibaca.

“Yang pastinya dajjal adalah manusia yang ditangguhkan ajalnya oleh Allah, sehingga suatu masa dengan keizinan Allah dia akan muncul semula untuk menguji keimanan manusia,” jelas Fadlan.

Terdapat lagi hadis yang diriwayatkan oleh Huzaifah di dalam sahih Muslim bermaksud, “Dajjal ialah orang yang buta mata sebelah kirinya, lebat rambutnya serta mempunyai syurga dan neraka. Nerakanya itu merupakan syurga dan syurganya pula adalah neraka.”

KEISTIMEWAAN DAJJAL

Allah memberikan dajjal banyak keistimewaan untuk menguji keimanan manusia ketika akhir zaman nanti. Semua itu telah dijelaskan di dalam hadis sahih. Di antara keistimewaannya selain boleh menghidupkan orang mati, dajal juga ada beberapa keistimewaan. Antaranya:

Pertama, ada bersamaan syurga dan neraka. Dajal akan menggunakan kedua-duanya untuk menguji keimanan orang Islam. Apa yang dajal berikan sebagai syurga sebenarnya adalah neraka. Dan apa yang diperlihatkan sebagai neraka sebenarnya adalah syurga.

Kedua, dajjal akan pergi ke daerah yang kemarau, kebuluran dan hasil dagangan tidak menjadi. Dajjal akan menurunkan hujan di daerah itu jika penduduknya mengaku beriman kepadanya. Maka daerah itu akan kembali subur dan hasil dagangan melimpah ruah. Manakala bagi daerah yang penduduknya tidak mahu mengaku dajjal sebagai tuhan, akan berada di dalam kebuluran dan kesusahan.

Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah bermaksud, “Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, apa yang dimakan oleh orang Islam yang beriman pada hari itu nanti?”

Rasulullah menjawab, “Mereka akan menjadi kenyang dengan tahlil, takbir, tasbih dan bertaubat. Zikir-zikir itu yang akan menjadi makanan mereka.”

Ketiga, boleh menjelajahi seluruh pelosok bumi ini di dalam masa 40 hari dan kepantasan yang luar biasa. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim menjelaskan, “Kami bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana kepantasan perjalanannya di muka bumi ini? Nabi menjawab: “Kepantasan perjalanannya adalah seperti Al-Ghaist (hujan atau awan) yang dipukul angin kencang.” Hanya dua tempat saja yang tidak boleh dimasuki oleh dajjal iaitu Mekah dan Madinah.

Menurut Fadlan, Nabi mengingatkan orang yang beriman supaya menghindarkan diri dari berjumpa dengan dajjal. Malah nabi bersabda, hanya seorang lelaki dari Madinah yang dapat berdepan dengan dajjal. Lelaki itu akan mengatakan bahawa kamu adalah dajjal lalu lelaki itu dibunuh oleh dajjal. Kemudian dajjal menghidupkan semula lelaki itu. Lalu dajjal berkata tidakkah kamu percaya kepada aku. Lelaki itu menjawab, “Tidak, melainkan bertambah keimananku kepada Allah.” Kemudian dajjal cuba membunuh lelaki itu tetapi telah diselamatkan oleh Allah.

BILA DAJJAL DILAHIRKAN

Menurut Fadlan, dajjal telah ada di muka bumi ini sejak zaman nabi lagi. Ia telah dipenjarakan di sebuah pulau seperti mana yang disebutkan di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Fatimah Qais, Nabi menceritakan tentang Tamin ad-Dari yang beragama Kristian tetapi telah memeluk Islam. Tamin pernah bercerita padaku tentang satu perkara yang pernah aku ceritakan kepada kalian mengenai al-Masihi ad-dajjal.

Tamin telah berlayar bersama 30 orang anak kapalnya. Tiba-tiba kapalnya dipukul rebut dan mereka terdampar di sebuah pulau. Di pulau itu ada seekor binatang yang lebat bulunya hingga tidak dapat dikenal yang mana ekor dan kepalanya. Binatang itu yang dinamakan al-Jassasah (si pencari berita). Di situlah bermulanya dialog anataraTamim dan al-Jassasah.

Al-Jassasah: Wahai manusia pergilah kamu berjumpa dengan lelaki itu.

Lalu Tamim dan kumpulannya masuk ke dalam hutan dan berjumpa dengan manusia yang dimaksudkan. Lelaki itu mempunyai saiz badan yang besar daripada manusia biasa, dirantai dengan rantai yang cukup kuat, tangannya diikat ke leher, di antara lutut dan buku lalinya dirantai dengan besi.

Tamim: Siapakah kamu?

Dajjal: Kamu akan tahu siapa aku nanti. Tapi siapa kamu?

Tamim pun jelaskan siapa dia sebenarnya dan kisah kapalnya yang dipukul badai lalu terdampar di pulau itu.

Tamim: Kami adalah orang Arab, kami sesat.

Dajjal: Beritahu aku tentang kebun-kebun kurma di Bysan. Adakah ia sedang berbuah?

Tamim: Ya.

Dajjal: sekejap lagi kebun itu tidak akan berbuah lagi. Beritahu aku tentang tasik Tabariah, adakah masih banyak airnya?

Tamim: Airnya banyak lagi.

Dajjal: Tidak lama lagi airnya akan berkurangan dan kering. Beritahu aku tentang mata air Zughar. Adakah masih banyak airnya dan digunakan oleh penduduk untuk bertani.

Tamim: Banyak dan masih digunakan oleh penduduk.

Dajual: Tidak lama lagi air itu akan kering. Ceritakan padaku tentang nabi Arab yang buta huruf. Sudahkah dia keluar dari Mekah dan menetap di Madinah. Adakah orang Arab sudah memeranginya dan kemudian mentaatinya?

Tamim: Dia sudah keluar dari Mekah dan menuju Madinah. Orang Arab telah mentaatinya.

Dajjal: Betulkah itu? Sesungguhnya mentaatinya adalah lebih baik. Aku akan mengatakan pada kamu tentang diri aku. Aku adalah al-Masihi ad-dajjal sesungguhnya masanya sudah semakin hampir aku akan diizinkan untuk keluar. Aku akan berjalan di muka bumi dan masuk ke seluruh daerah di dalam tempoh 40 hari kecuali Mekah dan Madinah. Kedua-dua negeri itu dilarang bagiku, setiap kali aku ingin memasukinya aku akan diadang oleh malaikat yang di tangannya ada pedang berkilau dan tajam menghambatku.

DAJAL TINGGAL DI MANA?


Di manakah kedudukan pulau itu pun dijawab oleh Nabi Muhammad menerusi sabdanya,: “Ketahuilah bahawa dajjal berada di laut Syam dan laut Yemen… akan datang dari arah Timur (lalu baginda menunjukkan tangannya sebelah Timur).” – Riwayat Muslim.

Kemudian ada satu lagi hadis yang menunjukkan dengan tepat dari mana dajal keluar yang kemudian disertai oleh pengikutnya terdiri dari orang perempuan dan kanak-kanak. Daripada Abu Bakr al-Siddiq, Nabi Muhammad s.a.w. bersabda, “Dajjal akan muncul ke bumi dari arah Timur bersama Khurasan.”Riwayat al-Tarmizi.

Di dalam hadis yang lain pula daripada Anas bin Malik, bersabda Rasulullah s.a.w.,: “Dajjal akan keluar dari kota Yahudi, Khurasan bersama 70,000 Yahudi dari Isfahan.” – Riwayat Imam Ahmad.

Menurut Fadlan, ketika keluarnya dajal, ramai perempuan dan kanak-kanak akan menjadi pengikutnya. Sehinggakan orang lelaki terpaksa bertindak mengikat ahli keluarga perempuan mereka supaya tidak menjadi pengikut dajjal.

“Menerusi penyelidikan yang saya lakukan juga, didapati bahawa air tasik Tabaria yang terletak di sempadan Syria-Palestin dan mata air Zughar si Selatan Syria sudah semakin berkurangan.

Adakah itu bermakna dajjal sudah semakin hampir tempoh pembebasannya. Jika benar apakah persediaan kita untuk menghadapinya?

Jelas Fadlan, Rasulullah telah memberikan beberapa tip kepada umatnya untuk mengelakkan fitnah dajjal. Perkara pertama perlu dilakukan adalah menghafal 10 ayat pertama surah al-Kahfi.

Kedua kita diarahkan oleh Rasulullah supaya membaca doa ini sebelum salam setiap kali solat, “Ya Allah, aku berlinding dengan-Mu dari azab neraka jahanam, azab kubur, ujian hidup dan mati dan kedahsyatan ujian al-Masihi ad-dajjal.”

Katanya, dajjal akan menjelajah seluruh dunia dan akan berakhir di Baitulmaqadis dan dibunuh oleh Nabi Isa. Seperti mana yang disebut di dalam sahih Muslim, “Dajjal akan dibunuh oleh Nabi Isa, selepas Nabi Isa dan umat Islam bersolat di belakang al-Imam Mahdi, mereka berhadapan dengan dajjal dan tenteranya. Bila dajjal lihat Nabi Isa, dajjal akan mula cair. Akan tetapi Nabi Isa dapat membunuhnya dengan menikamnya.”







BEBERAPA GOLONGAN-GOLONGAN IKUTAN DAJJAL BERMATA SATU GOLONGAN YANG TIADA PEGANGAN AGAMA YANG KUAT MENGIKUT SUNNAH HADIST DAN RASUL DI DALAM AL-QURAN(SELAGI TIDAK KEMBALI KE LANDASAN SELAMANYA BERSAMA SI KAFIR LAKHNAT)







Isnin, 11 Januari 2016

CINTA KEPADA MANUSIA.




Kedudukan Orang Cinta Mencintai kerana Allah

Sesungguhnya terdapat banyak hadith Rasulullah SAW yang menerangkan kedudukan dan darjat dua manusia yang saling cinta mencintai kerana Allah. Hadis-hadis ini menggambarkan kedudukan mereka yang mulia dan tinggi yang telah disediakan oleh Allah di dalam SyurgaNya.

Di antara hadis-hadis itu ialah yang menceritakan kisah tujuh golongan lelaki atau wanita yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungannya ketika mana tidak ada lagi naungan yang lain kecuali naungan Allah sahaja.

Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya:
"Sebilangan manusia yang dinaungi Allah di bawah naungan-Nya pada hari kiamat iaitu hari yang tidak ada sebarang naungan padanya selain daripada naungan Allah; di antaranya ialah: Pemerintah yang adil, pemuda yang hidupnya sentiasa dalam mengerjakan ibadah kepada tuhannya, orang yang hatinya sentiasa terikat dengan masjid, dua orang yang berkasih sayang kerana Allah di mana kedua-duanya berkumpul dan berpisah untuk mendapat keredaan Allah, orang yang dipujuk oleh perempuan yang kaya lagi rupawan untuk bersatu dengannya lalu ia menolak dengan berkata:” Aku takut kepada Allah!”, orang yang bersedekah secara bersembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberi oleh tangan kanannya, dan orang yang menyebut atau mengingat Allah dengan keadaan tidak ada dalam ingatannya perkara lain, lalu menitis air matanya kerana mengingatkan sifat Jalal dan sifat Jamal Allah.” (Riwayat Bukhari, Muslim, Abu Daud & Ibnu Majah)

Ini adalah dalil dan nas yang jelas menggolongkan dia sebagai orang yang berkasih sayang kerana Allah di kalangan tujuh orang yang baik lagi terpilih untuk dinaungi dibawah naungan-Nya di mana masing-masing orang mengharap sangat lindungan dari matahari yang sejengkal saja dari kepala. Inilah penghormatan dan kemuliaan paling tinggi yang dikurniakan oleh Allah kepada mereka. Di manakah lagi kita akan dapati kemuliaan yang seperti itu ???

Sesungguhnya kemulian ialah hak bagi kedua-dua orang yang berkasih sayang kerana Allah S.W.T. Dimana pada hari tersebut (kiamat) Allah Taala Rabbul Izzah menyeru mereka dan mempersilakan mereka untuk menerima anugerah yang paling tinggi, iaitu pada hari berhimpunnya sekelian bani (anak) Adam di Padang Mahsyar yang maha luas itu.

Di dalam hadis Qudsi yang bermaksud:
"Dimanakah orang-orang yang berkasih sayang kerana kemuliaanku pada hari ini, Aku perlindungi mereka dibawah naungan Ku pada hari yang tiada lagi naungan kecuali naungan-Ku" (Riwayat Muslim)

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muaz dari Rasulullah S.A.W baginda bersabda: "Allah Azzawajalla berfirman: orang-orang yang berkasih sayang kerana kemuliaanku, mereka mempunyai beberapa-beberapa mimbar dari cahaya, sangat dicita-citakan tempat-tempat mereka itu oleh para Nabi, Shiddiqin dan Syuhada." (Riwayat At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban, Hakim)

Dalam Hadis Qudsi yang lain diriwayatkan oleh Ubadah As-Sahamit:
"Kasih sayangKu berhaklah diberikan kepada orang yang cinta mencintai keranaKu. Kasih-sayangKu berhaklah diberikan kepada orang yang sering memperhubungkan tali silaturahim keranaKu. Kasih sayangKu berhaklah diberikan kepada orang yang saling bernasihat keranaKu. Kasih sayangKu berhaklah diberikan kepada orang yang saling berziarah keranaKu. Kasih sayangKu berhaklah diberikan kepada orang yang saling bantu membantu keranaKu. Orang yang cinta mencintai keranaKu berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya, sangat dicita-citakan tempat-tempat mereka itu oleh para Nabi, Siddiqin dan Syuhada." (Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, Hakim, Qudha'i)

Alangkah tingginya kemuliaan mereka. Alangkah sempurnannya ganjaran yang akan mereka dapati kerana mereka berkasih sayang kerana Allah.

Sesungguhnya cinta kerana Allah bukan kerana sesuatu yang lain sahaja yang ada dalam hidup ini. Hidup ini adalah hidup yang penuh dengan pelbagai kepentingan diri dan pelbagai perkara yang disukai oleh hawa nafsu. Jadi, cinta kerana Allah dalam suasana yang demikian sangat payah untuk dicapai dan dicari. Tiada siapa yang mampu mencapainya kecuali orang yang telah bersih jiwanya, tinggi semangatnya dan mereka mampu melihat betapa hinanya dunia ini berbanding keredhaan Allah. Tidak hairanlah kalau Allah telah menyediakan bagi mereka darjat yang tinggi sesuai dengan ketinggian mereka didunia dalam mengatasi segala kesibukan dunia yang serba mewah dan penuh dengan perhiasan ini.

Memang orang sifatnya demikian sangat sukar didapati pada zaman ini, meskipun tidak dapat dinafikan mereka itu ada dalam masyarakat kita masa ini, tetapi terlalu sedikit sekali bilangannya. Mereka tidak semestinya datang dari kalangan saudara-mara, atau kaum kerabat sendiri. Tetapi kalau ada memang itulah yang paling baik sekali, supaya hubungan keluargaan itu menjadi lebih erat dan berpanjangan. Memang itu merupakan suatu nikmat, apabila ada seorang saudara sedarah sedaging mengambil berat terhadap saudaranya, masing-masing memberikan perhatian kepada yang lain dalam serba-serbinya di kehidupan ini.

Yang anehnya, bila orang-orang seperti ini datangnya dari luar kaum kerabat, seperti teman rakan dan sahabat yang tiada hubungan darah di antara kita dengannya, tetapi hubungannya dengan kita dan pengambil-beratannya dengan diri kita justeru lebih teguh dan erat dari kaum kerabat sendiri. Itulah tandanya persaudaraannya kerana Allah Ta'ala, yang kerana ikhlasnya dalam persahabatannya itu, dia malah memandang kepada kita. Orang-orang yang semacam inilah yang sangat dikasihi oleh Allah Ta'ala, yang disebutkan dalam sabdanya di atas, bahawa 'Aku akan menaunginya nanti di Hari Kiamat di bawah naunganKu!', firman Allah Ta'ala.

Bertuahlah siapa yang sudah mendapat taufiq daripada Allah untuk bersifat dengan sifat ini. Ini adalah kurnia luar biasa, sebab itulah balasannya juga adalah luar biasa. Kalau sudah dijanji Allah akan mendapat lindunganNya di Hari Kiamat, tentulah hidupnya di dunia ini akan dilindungi Allah pula, supaya dia berjalan di atas jalan yang diridhaiNya, tiada menyelewang dari jalanNya yang lurus. Berbahagialah orang ini, dan mudah-mudahan kita juga akan diberi Allah taufiqNya untuk menjadi orang yang seperti ini, Insya Allah Ta'ala.

Marilah sama-kita renung seketika hadis-hadis Abu Hurairah (R.A) maksudnya: "Bahawasanya ada seorang lelaki yang pergi menziarahi saudaranya (sahabat) di sebuah kampung yang lain, lalu Allah menyuruh malaikat memerhatikannya di atas jalannya. Maka tatkala dia sampai dia berkata : Engkau hendak ke mana ? Lelaki tersebut menjawab: Aku hendak menemui seorang saudara ku di kampung itu. Malaikat bertanya lagi " Adakah engkau telah berbudi kepadanya dan engkau mengharapkan balasannya?" Beliau menjawab " tidak, aku mencintainya kerana Allah" Maka malaikat itu berkata kepadanya "Bahawa sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah kepada engkau, sesungguhnya Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai dia kerana Allah.

Dari kitab Nasihat Agama dan Wasiat Iman oleh Imam Habib Abdullah Haddad :

1) Apabila seseorang mencintai orang lain, bersahabat dan membiasakan diri dengannya, kerana dilihatnya orang itu mencintai Allah dan taat-setia kepada perintah Allah, maka hal sedemikian itulah yang dikatakan bercinta-cintaan kerana Allah Ta'ala.

2) Ataupun jika ia mencintai orang itu dan bersahabat dengannya, kerana orang itu membantunya di dalam selok-belok agama, dan mengarahkannya untuk bertaat-setia terhadap Tuhannya, maka hal sedemikian itu juga dikira bercinta-cintaan kerana Allah.

3) Ataupun jika ia mencintai orang itu dan bersahabat dengannya, kerana orang itu membantunya dalam urusan keduniaan, yang mana dengannya pula ia bisa mengurus urusan akhiratnya, maka itu juga termasuk cinta-mencintai kerana Allah.

4) Ataupun jika ia mencintai orang itu dan bersahabat dengannya, kerana dirinya merasa senang berkawan dengan orang itu, dan dadanya merasa lapang senang berkawan dengan orang itu, dan dadanya merasa lapang bila duduk bersama-sama dengannya.

5) Ataupun orang itu dapat menolongnya di dalam urusan dunianya, dan di dalam hal-ehwal kehidupannya, yang menerusinya ia bisa hidup senang-lenang, maka cinta serupa itu adalah cinta biasa yang tidak ada kena-mengena sedikit pun dengan Allah.

6) Adapun jika ia bersahabat kepada seseorang, kerana orang itu bisa menemannya untuk pergi ke tempat maksiat, atau membantunya untuk menganiaya orang, ataupun memimpin dan menunjuknya ke jalan-jalan fasik dan mungkar, maka persahabatan serupa itu dan kecintaan serupa itu adalah persahabatan dicela dan kecintaan yang tidak berguna, kerana ia menarik kita ke jalan syaitan, yang tidak kena-mengena dengan Allah. Persahabatan dan kecintaan serupa inilah yang akan bertukar menjadi permusuhan di akhirat.

Alangkah besarnya cinta yang sedemikian yang mengangkat manusia sampai ke darjat di mana Allah mencintai dan meredhainya.

Didalam hadis yang lain Rasulullah SAW menegaskan bahawa sesungguhnya Mahabbah (berkasih sayang) antara orang beriman adalah syarat-syarat iman yang memasukkan penganutnya kedalam syurga.
"Demi yang diriku di dalam genggamannya , kamu tidak akan masuk syurga sehingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman sehingga kamu berkasih sayang. Mahukah kamu aku (nabi) tunjukkan sesuatu yang apabila kamu melakukannya maka akan lahirlah kasih sayang? Sebarkan salam di antara kamu." (Riwayat Muslim dari Abu Hurairah)

Sesungguhnya Rasulullah telah mengetahui dengan pandangan tarbiah yang diperolehi dari Allah, bahawasanya tidak ada sesuatu pun yang dapat mencabut hasad dengki dari dada, dan kekotoran jiwa kecuali persahabatan yang sejati. Satu nilai persahabatan yang tinggi yang menguasai kehidupan orang Islam yang dibangunkan atas dasar Mahabbah, nasihat menasihati, perpaduan, bebas dari segala tipu daya, hasad dengki, benci membenci dan sebagainya.

Dengan kasih sayang yang gemilang inilah, Rasulullah telah membangunkan generasi Islam yang pertama, satu generasi yang telah menyampaikan langit kebumi (rahmat yang melimpah ruah) dan membina mahligai Islam di alam sejagat. Inilah dia kasih sayang dan perpaduan yang tiada siapa sudi menanamnya didalam hati kecuali Islam. Kasih sayang yang suci lagi kukuh dan cinta yang setia di antara mereka jualah yang akan menjayakan perjuangan mereka.

Rasulullah SAW bersabda maksudnya:
"Perumpamaan orang beriman yang berkasih sayang, dan saling rahmat merahmati dan di dalam kemesraan sesama mereka adalah seperti satu tubuh, apabila satu anggota mengadu sakit, maka seluruh tubuh akan turut merasainya dan membantunya dengan berjaga malam dan demam." (Riwayat Muslim)

Sesungguhnya orang Islam yang menghayati ajaran agamanya akan mempunyai hati dan perasaan yang sentiasa berkobar-kobar untuk mencintai saudara dan sahabatnya. Dia akan menghadapi mereka dengan sepenuh hati dan perasaannya. Inilah asas-asas yang menjadi faktor perpaduan untuk mencapai cinta dan redha Allah di Akhirat kelak.

Fahamkanlah maksud Hadis ini baik-baik, moga-moga Allah merahmati anda! Dan membimbing anda ke jalan yang diridhaiNya, agar anda disayangiNya, serta diberikanNya balasan besar yang memang telah disediakanNya untuk siapa yang disayangiNya. Amin.

Fatwa Saiyidina Umar r.a :

“Orang yang bijaksana,tidaklah dia mahu mencari sahabat melainkan orang-orang yang panjang fikirannya, kuat agamanya, luas ilmunya, tinggi akhalaknya, lanjut akalnya, dan di waktu mudanya bergaul dengan orang-orang yang soleh. Barangsiapa yang melalaikan keteguhan percintaan dari sahabatnya, maka tidaklah dia akan merasai buah persaudaraan orang itu terhadapnya. Barangsiapa yang memutuskan persaudaraan sebab takut dikhianati, maka hiduplah dia dengan tidak bersaudara. Tidaklah ada kesenangan hati yang menyamai kesenangan bersahabat, dan tidaklah ada kedukaan yang melebihi kedukaan apabila putusnya persahabatan itu.”

"Katakanlah (wahai Muhammad): "Jika bapa-bapa kamu, dan anak-anak kamu, dan saudara-saudara kamu, dan isteri-isteri (atau suami-suami) kamu, dan kaum keluarga kamu, dan harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu bimbang akan merosot, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, - (jika semuanya itu) menjadi perkara-perkara yang kamu cintai lebih daripada Allah dan RasulNya dan (daripada) berjihad untuk ugamaNya, maka tunggulah sehingga Allah mendatangkan keputusanNya (azab seksaNya); kerana Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (derhaka)." (At-Taubah:24)

Ya Allah, jauhilah aku dari cinta panahan syaitan, berikanlah cintaku ini kepada seseorang yang sangat mencintaiMu...lapangkanlah hati ku ini dengan cintaMu yg sejati...sekiranya dia bukan Kau ciptakan buatku, maka Kau jauhkan lah dia dari pandanganku dan berikanlah aku kekuatan untuk terus bercinta denganMu.

Doa Rasulullah s.a.w.: Ya Allah, kurniakalah perasaan cinta kepada-Mu, dan cinta kepada orang yang mengasihi-Mu, dan apa sahaja yang membawa daku menghampiri cinta-Mu. Jadikanlah cinta-Mu itu lebih aku hargai daripada air sejuk bagi orang yang kehausan
Diriwayatkan dari Imam Khatib Al-Baghdadi ra (Abu Bakr ibn Ali bin Sabit ) dengan sanad yang sahih bahawa telah berkata Sufyan As- Sauri ra " Agama ini dibina dengan Asar -istinbat Al-Qur'an dan sunnah serta apa yang diriwayatkan dari para sahabat yang membawa kepada maksud syariah (Al-Qur'an & Sunnah)- dan bukanlah agama ini dibina dengan akal."



5 Bukti Si DIA cintakan Kita kerana Allah SWT !



Pepatah arab ada menyebut semua orang mengaku kekasih Laila tetapi Laila sendiri tidak mengakuinya. Ramai orang kerap kali terjatuh dalam perangkap cinta dan terpalit dengan noda dan fitnahnya apabila Si Dia, baik lelaki mahupun perempuan mengungkapkan kata-kata hikmat yang berbunyi “Aku cintakan diri-Mu kerana Allah !”

Aduh ! Perkataan yang indah tetapi kerap disalah guna.

Jika kaca yang dipegang maka akan pecah kerana jatuh terhempas, jika kita sedang berdiri akan segera ingin mencari tempat duduk dan jika kita tengah duduk akan segera mahu berdiri dan mencari udara segar guna memaksa oksigen masuk ke dalam tubuh kerana sesak dan berat di dada sehingga menyukarkan pernafasan.

Jantung berdegub laju dan tangan menjadi sejuk.

Itulah tanda-tanda awal virus cinta sudah mula berjangkit dan sedang menular ke dalam badan dan hanya akan dapat dilegakan dengan berdekatan dengan orang yang dicintai.

Lalu apa yang harus dilakukan ? Pasrah dan menerima cinta kerana ianya adalah kerana Allah seperti yang diucapkan atau berhenti dahulu dan meneliti ucapan tersebut benarkah ia cinta dari Allah atau merupakan salah satu dari jerangkap samar syaitan ?

Firman Allah SWT : “Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah (kebenarannya) dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Al-Hujurat: 6)

Dalam Islam, kita disuruh memeriksa dan menilai apakah benar setiap sesuatu ucapan atau khabar yang disampaikan sebelum mengambil tindakan atau membuat keputusan. Hal ini disebut sebagai konsep “tabayun” atau bermaksud mencari penjelasan atau keterangan.

Hal ini amatlah penting agar kita tidak ditipu atau terjebak dengan perangkap Iblis yang sedang menanti di hujung jalan untuk memancing kita ke dalam neraka bersama-sama dengannya. Sebelum membuat keputusan apakah akan diserahkan tubuh badan, hati dan perasaan maka lebih baiklah dilakukan usaha memeriksa dan menyemak terlebih dahulu benarkah kalimah itu diucapkan iaitu:

Aku cinta kepada Mu kerana Allah SWT !

Cinta kerana Allah SWT itu mempunyai satu kedudukan yang istimewa kerana di dalam hadis Abu Hurairah ra menyebut katanya Rasulullah salallahualaihiwassalam bersabda : “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman pada hari kiamat: “Manakah orang-orang yang saling cinta-mencintai kerana keagunganKu? Pada hari ini mereka akan Aku beri naungan pada hari yang tiada naungan melainkan naunganKu.”(Riwayat Muslim)

Di dalam sebuah hadis yang lain, nabi salallahualaihiwassalam juga pernah bersabda : “Jika seseorang dari kamu mencintai saudaranya maka hendaklah dia memberitahunya.” (riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad serta Bukhari di dalam tarikhnya dengan makna yang sepertinya)

Kita juga disunnahkan untuk membalas ucapan cinta itu dengan doa yang berbunyi :

أحبك الله الذي أحببتني فيه

Maksudnya : “Semoga Allah mencintai kamu yang telah mencintaiku keranaNya.” (riwayat Abu Daud)

Hadis-hadis berkenaan cinta ini begitu banyak sebab Islam ialah agama yang menitik-beratkan persoalan kasih sayang dan kehormonian sesama Insan. Namun kita masih perlu menilai dan meneliti apakah cinta yang dihulurkan itu benar-benar madu dan rezeki daripada Allah SWT atau sebenarnya ialah racun dan umpan dari syaitan.

Bukti Cinta kerana Allah

Ada 5 bukti penting dan tanda utama yang dapat dikenal pada seseorang yang benar-benar mencintai kita kerana Allah SWT. Ini dapat dilihat dari hasil taddabur kita kepada ayat-ayat Al-Quran dan melalui penilaian kepada hadis-hadis nabawiyah.

Pertama :

1. DIA adalah seorang yang amat mencintai Allah

Adalah mustahil seseorang itu berkata dia mencintai kita kerana Allah SWT tetapi dalam masa yang sama dia amat jauh dari jalan Allah dan seringkali melakukan dosa dan maksiat kepada Allah SWT.

Cinta itu dibuktikan dengan perbuatan maka lelaki dan wanita yang mengatakan kepada anda bahawa dia mencintai kerana Allah juga akan membenci kerana Allah SWT dan membenci segala apa yang dimurkai oleh Allah SWT dari segala jenis dosa dan maksiat.

Nabi salallahualaihiwassalam bersabda : “Tiga perkara yang jika terdapat pada seseorang maka dia pasti akan merasai kemanisan Iman. Iaitu Dia mencintai Allah dan rasul-Nya lebih dari selainnya. Dia mencintai atau membenci sesuatu hanya kerana Allah dan dia amat membenci untuk kembali kepada kekufuran seperti dia tidak suka dicampakkan ke dalam api.” (hadis riwayat Bukhari)

Lihatlah pada diri lelaki yang mencintai anda kerana Allah itu apakah dia seorang yang teguh agamanya, kukuh aqidahnya, penyabar, kuat tawakkal, selalu mencintai anak yatim dan membela yang lemah atau dia sebenarnya seorang yang hanya pandai berborak sahaja.

Lelaki yang soleh pasti akan kelihatan di masjid dan ketika ada orang yang berada dalam kesusahan maka disitulah dia akan dapat ditemukan.

Perkara yang sama terjadi kepada kepada lelaki yang benar-benar mahu mengenali para wanita muslimah solehah itu. Ianya tidak hanya dengan sekadar ucapan di bibir atau pada teks sms dan copy paste di blog dan Fb si gadis.

Lihatlah auratnya apakah ditutup, lihatlah peribadinya apakah terpelihara dan dijaga kemudian lihatlah pemikirannya apakah dia seorang Muslimah yang hidup untuk dirinya atau dia hidup untuk Allah SWT.

Caranya tidak susah. Mana-mana muslimah yang hidup untuk Allah akan sanggup menerima poligami dan menghormati hak-hak lelaki yang Allah berikan kepada mereka . Si DIA akan tunduk serta patuh kepada hukum Allah dan lebih banyak bertolak ansur serta berusaha memahaminya dari berusaha mempertikaikannya.

Jangan terleka dan tergoda oleh rupa dan pakaian kerana syaitan itu amat bijak dengan tipudaya dan jalan-jalan kesesatan.

Kedua :

2. Cinta kerana Allah terbit dari sebab ketaatan

Pasti ada sebab si DIA cintakan kita kerana Allah dan apakah sebab-sebab itu adalah terhasil dari kerana ketaatan kita kepada Allah SWT atau kerana kemaksiatan kita kepada-Nya ?

Jika cinta yang diungkapkan itu adalah kerana ketaatan kita kepada Allah SWt maka ianya adalah jenis dari bahagian cinta-cinta yang suci dan datang atas kerana rahmat daripada Allah SWT kepada hamba-hambaNya.

Ada wanita jatuh cinta kerana si lelaki itu kuat berdakwah dan menjadi Imam sukarela secara percuma. Ada lelaki terjatuh hati kerana melihat si wanita itu tegas dan teguh mempertahankan maruah dan auratnya dari dicabuli. Maka jenis-jenis cinta seperti itu memenuhi kehendak cinta yang dilakukan kerana Allah SWT.

Tanyakan SI DIA kerana apakah kamu mencintai saya ?

Jika jawapannya memenuhi jenis cinta yang berdasar dari ketaatan kepada Allah SWT maka ianya adalah dari Allah dan jika ianya berdasarkan dari sebab-sebab kejahatan dan kemaksiatan maka ianya dari syaitan.

Ini dapat diketahui dengan mudah jika kita sendiri menyedari akan kesalahan yang telah kita lakukan. Misalnya jika wanita itu tidak menjaga auratnya, tidak memelihara dirinya dari fitnah seperti tampil di khalayak ramai dalam rancangan TV menjadi wanita pilihan dengan bertabarruj dan “berposing kiri dan kanan” memaparkan kecantikan maka jika datang lelaki menghulurkan cinta kerana tertarik dan jatuh hati atas kecantikan itu maka ianya bukanlah dari ketaatan bahkan kemaksiatan dan berpunca dari kedegilan kita dalam mentaati syariat Allah SWT.

Wanita yang solehah tidak akan mendedahkan kecantikannya seperti lelaki yang bertaqwa tidak akan murah menampilkan kebaikan dirinya atau menunjuk-nunjuk kewarakan dan kesolehannya.

Tanyalah diri anda, apakah dosa atau ketaatan yang telah dilakukan sehingga melayakkan diri ini menerima ungkapan AKU CINTA DIRMU KERANA ALLAH !

Ketiga :

3. Mencintainya kembali menambah kebaikan dan kemuliaan serta mendekatkan kita kepada Allah

Orang-orang yang benar dalam cintaNya kepada Allah mereka ini mempunyai kelebihan dan merupakan orang-orang yang benar-benar beriman. Mencintai mereka itu nescaya akan memberikan kebaikan dan menambahkan kemuliaan serta menambahkan kedekatan kita dengan tuhan.

Ini disebabkan di dalam sebuah hadis dari jalan Abu Hurairah ra yang menyebutkan bahawa Nabi Salallahualaihiwassalam pernah bersabda : “Jikalau Allah Ta’ala itu mencintai seseorang hamba, maka Dia pun memanggil Jibril lalu memberitahu bahawa Allah mencintai si Fulan, maka cintailah olehmu (Wahai Jibril) si Fulan itu. Jibril pun lalu mencintainya, kemudian Jibril menyeru kepada seluruh penghuni langit seraya memberitahu bahawa Allah mencintai si Fulan, maka cintailah olehmu semua (Wahai penghuni-penghuni langit) si Fulan itu. Maka para penghuni langit pun kemudian mencintainya. Setelah itu dijadikan seluruh penghuni bumi pun ikut menerimanya (mencintainya).” (hadis Muttafaq alaih)

Lihat dan perhatikanlah apakah di wajah orang yang mengatakan Aku cinta pada-Mu kerana Allah itu membuatkan anda teringat kepada ajaran Islam, kepatuhan kepada Allah SWT, kedahsyatan hari akhirat serta dosa dan pahala atau sebaliknya hanya mengundang kepada ingatan nafsu syahwat dan pelukan serta dakapan di atas tilam.

Cinta yang suci tidak akan mampu dibakar oleh api sebaliknya ia hanya akan memadamkan api demikianlah cinta yang sejati tidak akan datang kerana syahwat tetapi ianya pasti akan mampu memenuhi keperluannya.

Ke-empat:

4. Cinta dan hubungan dengan Si DIA jauh dan terpelihara dari kelalaian dan dosa

Diantara ciri-ciri yang mustahak di dalam penilaian kebaikan seseorang ialah ianya tidak mengundang bahaya atau kemudharatan. Daripada Abu Said Al-Khudri ra bahawa rasulullah SAW pernah bersabda : “Tidak boleh melakukan kemudharatan dan tidak pula boleh mengundang kemudharatan (melalui perbuatan yang dilakukan).”(hadis riwayat Daruquthni, Al-Hakim dan Baihaqi)

Ini kerana tipu daya dan muslihat syaitan itu amat licik. Terkadang dia sengaja memalsukan kejahatan itu agar dilihat sebagai kebaikan atau kemuliaan.

Syaitan itu sendiri tahu untuk mengoda orang yang soleh itu tidak harus dengan maksiat dan kejahatan tetapi digoda dengan kebaikan dan kezuhudan agar si soleh itu menjadi sesat kerana riya’ atau ujub (kagum)dan ghurur (tertipu) dengan dirinya sendiri.

Mujahid bin Abi Mu'ammar meriwayatkan bahawa suatu hari pernah ada seseorang yang memuji seorang pemimpin. Kemudian Miqdad ibnul-Aswad pun menaburkan tanah ke mukanya, lalu berkata:"Rasulullah memerintahkan kami untuk menaburkan tanah kemuka orang yang suka memuji."(riwayat Muslim)

Imam Ibn Jauzi al-baghdadi dalam kitabnya Talbis Al-Iblis ada menyebutkan mengenai cara Iblis membelit ahli ibadah dan menjadikan mereka jauh daripada Allah melalui menampakkan kebaikan dan kelebihan diri mereka sehingga menjadi ujub dan kagum atau ibadah mereka lalu menjadi lalai kepada Allah dalam keadaan mereka menyangka bahawa mereka itu sedang beribadah.

Sabda rasulullah salallahualaihiwassalam :"Kamu tidak akan selamat hanya oleh amalanmu sahaja." (hadis riwayat Bukhari dan Muslim)

Apabila anda berhadapan dengan lelaki atau wanita yang mengucapkan kata-kata cinta yang suci menggunakan nama Allah SWT maka lihatlah apakah ianya membawa fitnah dan kelalaian atau memberikan manfaat kebaikan dan menjauhkan diri dari dosa.

Ramai orang terkena belitan syaitan apabila terpedaya kononnya bercinta kerana Allah SWT namun apabila sudah ber“couple” dan bercinta semua larangan Allah dilanggarnya.

Bertudung labuh dan berkopiah tetapi berdua-duaan ditempat yang tidak diredhai Allah kerana cinta dan perasaan akhirnya syariat Allah menjadi gadaian.

Ada orang yang baik, lelaki muslim dan wanita yang muslimah pada asalnya mahu bercinta kerana Allah tetapi dipertengahan jalan mereka ditipu oleh syaitan. Akhirnya kerana sudah pun terlanjur berpegangan tangan, bercium dan melakukan maksiat ringan masing-masing berpendapat kita sudah tiada jalan kembali kecuali terus terjebak dalam hubungan haram ini.

Allah itu maha pengasih dan pengampun, setiap kali terlanjur dan tersilap dalam perjalanan maka segeralah lakukan U-TURN sementara nyawa masih dikandung badan. Pintu taubat sentiasa terbuka dan segeralah rayu dan memohon keampunan daripada-Nya.

Janganlah terpedaya oleh syaitan yang sentiasa merayu peluang kedua dari manusia agar sekali lagi melakukan dosa. Sekali lagi sahaja, Cuma sekali lagi katanya yang merayu supaya terus melakukan dosa lalu terperangkap di dalamnya.

Kelima :

5. SI DIA tidak mengharapkan balasan kecuali dari Allah

Cinta yang suci itu ialah cinta yang hanya tahu memberi tetapi tidak mengharapkan apa-apa sebagai balasan. Mereka ini seperti yang disebutkan oleh Allah SWT di dalam Al-Quran yang bermaksud : “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keredhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.” (Al-Insan : 9)

Jika benar si DIA mencintai Mu kerana Allah maka bergembiralah kerana kalian benar-benar mahukan syurga dan tidak kisah dengan siapa berakhirnya hubungan ini. Apakah dia menjadi milikmu atau kamu menjadi miliknya hal itu bukanlah isunya tetapi apakah Si DIA dan kamu masing-masing beroleh kasih sayang dan keampunan dari Yang Maha Esa.

Sabda nabi salallahualaihiwassalam : “ Barangsiapa yang mencintai kerana Allah dan membenci kerana Allah serta memberi kerana Allah atau menghalang kerana Allah maka telah sempurnalah Imannya.” (hadis riwayat Abu Daud dan disahihkan oleh Syeikh Albani)

Lelaki dan wanita yang saling mencintai kerana Allah SWT lebih takutkan Allah dan lebih mencintai Allah dari diri mereka sendiri dan secara pastinya mereka mencintai satu sama lain hanya semata-mata kerana hubungan masing-masing dengan Allah SWT.

Lelaki yang beriman dan benar-benar mengasihi seorang gadis kerana Allah akan sentiasa mahu wanita itu terpelihara dari dosa dan mahukan kebaikan serta rahmat Allah SWT ke atasnya.

Jika dia mahu mengahwini gadis itu maka hasratnya itu adalah kerana mahu melindunginya
Wallahualam...